Seorang pria mengkonsumsi daging yang diyakini berasal dari era Perang Dunia II. Namun, dia mengaku kalau daging itu tidak menyebabkanya keracunan.
"Daging itu tidak bau, bahkan tidak berbau busuk sama sekali. Malah daging ini seperti daging yang sudah disimpan selama sepekan. Tetapi rasanya memang tidak enak," ungkap Eskil Carlsson kepada Surat Kabar The Local, Selasa (30/8/2011).
Carlsson menjelaskan daging itu berasal dari tahun 1939 atau 1940, di saat Swedia dilanda bencana kelaparan dan Perang Dunia II membuat keadaan menjadi lebih sulit.
"Mertua saya punya kenalan di sebuah peternakan dan membeli tiga kilogram daging sapi dan meletakannya di dalam toples yang memiliki tutup karet. Toples itu kedap udara," jelas Carlsson.
Toples yang terbuat dari kaca itu dibiarkan saja usai perang berakhir. Keluarga Carlsson saat itu sengaja menyimpan toples berisi daging tersebut, karena khawatir perang seperti Perang Dunia II kembali terjadi.
Carlsson menjelaskan toples kaca itu kemudian dipindahkan ke rumah keluarganya saat mereka pindah ke kota Eskiltuna, di sebelah timur Swedia. Ketika istrinya meninggal, Carlsoon memutuskan untuk melihat isi toples tersebut setelah lebih dari 70 tahun disimpan.
"Saya kira waktu 70 tahun sudah cukup untuk menyimpang isi toples itu. Bila bocor, tentunya isinya akan rusak, untuk membukanya dan mengundang tetangga saat membuka toples itu," ucapnya.
Meski sudah mendapat jaminan dari petugas medis bahwa daging tersebut tidak beracun, Carlsson tetap waspada. Dirinya pun menjadikan kucingnya sebagai kelinci percobaan. Untung saja, kucing itu selamat usai memakan daging tersebut.
Ketika tidak terjadi apa-apa atas kucingnya, Carlsson pun langsung memakan daging bersama dengan para tetangga.
( Sumber: http://international.okezone.com/read/2011/08/29/214/497719/daging-era-perang-dunia-ii-ini-masih-bisa-dimakan )
"Daging itu tidak bau, bahkan tidak berbau busuk sama sekali. Malah daging ini seperti daging yang sudah disimpan selama sepekan. Tetapi rasanya memang tidak enak," ungkap Eskil Carlsson kepada Surat Kabar The Local, Selasa (30/8/2011).
Carlsson menjelaskan daging itu berasal dari tahun 1939 atau 1940, di saat Swedia dilanda bencana kelaparan dan Perang Dunia II membuat keadaan menjadi lebih sulit.
"Mertua saya punya kenalan di sebuah peternakan dan membeli tiga kilogram daging sapi dan meletakannya di dalam toples yang memiliki tutup karet. Toples itu kedap udara," jelas Carlsson.
Toples yang terbuat dari kaca itu dibiarkan saja usai perang berakhir. Keluarga Carlsson saat itu sengaja menyimpan toples berisi daging tersebut, karena khawatir perang seperti Perang Dunia II kembali terjadi.
Carlsson menjelaskan toples kaca itu kemudian dipindahkan ke rumah keluarganya saat mereka pindah ke kota Eskiltuna, di sebelah timur Swedia. Ketika istrinya meninggal, Carlsoon memutuskan untuk melihat isi toples tersebut setelah lebih dari 70 tahun disimpan.
"Saya kira waktu 70 tahun sudah cukup untuk menyimpang isi toples itu. Bila bocor, tentunya isinya akan rusak, untuk membukanya dan mengundang tetangga saat membuka toples itu," ucapnya.
Meski sudah mendapat jaminan dari petugas medis bahwa daging tersebut tidak beracun, Carlsson tetap waspada. Dirinya pun menjadikan kucingnya sebagai kelinci percobaan. Untung saja, kucing itu selamat usai memakan daging tersebut.
Ketika tidak terjadi apa-apa atas kucingnya, Carlsson pun langsung memakan daging bersama dengan para tetangga.
( Sumber: http://international.okezone.com/read/2011/08/29/214/497719/daging-era-perang-dunia-ii-ini-masih-bisa-dimakan )